Kami di Pendidikan.Network memang sangat mendukung perkembangan teknologi
di bidang pendidikan tetapi kami juga wajib untuk monitor perkembangan
teknologi dan cara melaksanakan dari sisi keuntungan dan kemajuan mutu
pendidikan secara rialistik dan holistik. Apakah retorika mengenai peran dan
pentingnya teknologi pendidikan dalam kegiatan belajar / mengajar sesuai dengan
kenyataan dan keadaan di Indonesia?
Kalau membaca berita mengenai isu-isu di surat kabar:
Puluhan ribu sekolah dalam keadaan rusak atau ambruk termasuk 70% sekolah
di DKI Jakarta, 30.000 Desa Belum Teraliri Listrik, dan 55 juta orang tidak
memiliki "akses" terhadap sumber air yang aman (Tiap Hari 5.000
Balita Mati karena Diare) dan Korupsi Terjadi di Semua Level Penyelenggara
Pendidikan, dan UN Tidak Ciptakan Proses Belajar Kreatif, dan kita perlu Setop
Kurikulum Merugikan Siswa, juga 70% Lulusan SMA Tanpa Keterampilan Cari Kerja,
dan Kemampuan Guru Harus Ditingkatkan, dan Ribuan Anak Cacat Usia Sekolah Belum
Terlayani, dan Pendidikan Berkualitas Hanya untuk Orang Berduit, dan .........
Jelas, kalau kita ingin membuat program untuk meningkatkan mutu pendidikan
di Indonesia kita harus memastikan bahwa strategi-strategi yang direncanakan
menghadapi segala macam hal, dan yang di utamakan adalah kebutuhan dasar untuk
mengajar dan situasi yang nyaman dan aman di semua sekolah (termasuk
listrik/air).
"Apakah Teknologi Pendidikan Adalah Solusinya?"
Bagaimana dengan mutu pendidikan di negara-negara yang sudah memiliki
fasilitas teknologi pendidikan canggih? Misalnya; Australia dan U.S.A.
"Much of the recent media attention on higher education has focused on
allegations about the declining quality of the educational experience,
including claims of ‘soft-marking’, declining academic standards and the
‘dumbing down’ of courses" (Department of Education, Australia).
"Australia needs nothing less than a revolution in education - a
substantial and sustained increase in the quantity of our investment, and the
quality of our education," Mr Rudd says in the paper. "This is
required at every level of education from early childhood to mature age."
(The Australian, January 23, 2007).
"The Declining Quality of Mathematics Education in the US"
(Jedidiah Jan 26 08 2007) "Mathematics education seems to be very subject
to passing trends - surprisingly more so than many other subjects. The most
notorious are, of course, the rise of New Math in the 60s and 70s, and the
corresponding backlash against it in the late 70s and 80s. It turns out that
mathematics education, at least in the US, is now subject to a new trend, and
it doesn't appear to be a good one."
"A study released Thursday (December 16, 2005) by the U.S. Department
of Education shows that only 25% of college graduates were “proficiently
literate,” that is, “using printed and written information to function in
society, to achieve one’s goals, and to develop one’s knowledge and potential.”
The results show a dramatic decline from 1992, the last year surveyed prior to
this study. “This seems like another piece of hard evidence, a fairly clear
indication, that the ‘value added’ that higher education gave to students
didn’t improve, and maybe declined, over this period,” said Charles Miller, the
former University of Texas regent who is heading the U.S. education secretary’s
Commission on the Future of Higher Education." (Fighting Stupidity)
Kalau mutu pendidikan di negara maju dapat menurun walapun teknologi yang
digunakan di bidang pendidikan sudah canggih sekali, mengapa Indonesia dapat
percaya bahwa solusi pendidikan adalah teknologi pendidikan? Tidak masuk akal
kan?
Teknologi dapat digunakan, tetapi hanya akan betul bermanfaat setelah Ilmu
Teknologi Pendidikan dan cara menggunakan teknologi di bidang pendidikan sudah
dipaham oleh manajemen pendidikan kita maupun guru.
Kalau anda berharap bahwa teknologi pendidikan adalah solusinya untuk
meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia sekarang ini - sebaiknya berpikir
lagi! Pengajaran yang bermutu di sekolah adalah solusi utama!
Perspektif Efektivitas Sekolah
Implementasi teknologi di bidang pendidikan perlu diintegrasikan ke dalam
perencanaan (master plan) terhadap semua aspek pengembangan pendidikan secara
seimbang (bukan secara proyek). Sering pengumuman yang muncul di media mengenai
teknologi di arena pendidikan kelihatannya kurang menilaikan penelitian dan
pengalaman di dunia pendidikan. Kasus-kasus teknologi dan pendidikan tertentu
kelihatannya juga diankat sebagai solusi umum.
Memang kita wajib untuk mencari solusi yang kreatif, tetapi kita juga wajib
untuk belajar dari pengalaman-pengalaman yang ada di dunia supaya kita tidak
hanya mengulangkan kegagalan negara lain.
Kita Sangat Perlu Penelitian
Apakah, karena makin banyak siswa-siswi sekarang main Internet di warnet
daripada menggunakan waktunya di rumah untuk mengulang pelajaran dari sekolah
dan mengerjakan PRnya ini sebagai salah satu sebabnya hasil dari Ujian Nasional
(UN) kelihatannya menjadi lebih buruk?
Kita perlu tahu!
Teknologi pendidikan, misalnya; Whiteboard-Elektronik, OHP, Video,
Televisi, e-Learning, Internet, dll, selalu mutu akhirnya 100% tergantung mutu
content dan proses pengajaran. Teknologi sendiri hanya sebagai medium. Kalau
berhasil atau gagal tergantung content dan proses pengajaran, bukan
teknologinya.
Sebaiknya pemerintah tetap fokus untuk meningkatkan hal-hal mutu pendidikan
di sekolah. Masih banyak masalah yang sangat dasar di tingkat sekolah.
Pendidikan Berbasis-Guru yang Mampu dan Sejahtera, di Sekolah yang Bermutu,
dengan Kurikulum yang Sesuai dengan Kebutuhan Siswa-Siswi dan "Well
Balanced" (seimbang, dengan banyak macam keterampilan termasuk teknologi),
yang Diimplementasikan secara PAKEM adalah solusi utama untuk menyiapkan
anak-anak kita untuk menghadapi tantangan-tantangan masa depan.
Ayo Pak MenDikNas, Mari kita berjuang bersama untuk meningkatkan semua
aspek pendidikan supaya menjaminkan pendidikan yang bermutu untuk semua...
Anggaran Pendidikan 20% - Bersih Tanpa Korupsi dan MarkUp ... Mohon
perhatian isu-isu di lapangan!
"Korupsi Virus yang Harus Ditemukan Obatnya" - Virus?
Bukan Lingkungan Maling yang Perlu diHukum?
Mohon Memaca!
"Bambang Sudibyo menambahkan, adanya fasilitas ICT akan mampu memperbaiki
akses pendidikan yang bermutu, yang selama ini sulit diakses oleh mereka yang
bermukim di kawasan terpencil." (ANTARA News).
Maaf Pak, maksudnya "akses pendidikan yang bermutu" yang mana, di
mana? Mohon memberi tahu Pak!
Kami sedang mencari sumber-sumber bahan pelajaran dan bahan pengajaran di
Internet untuk anak-anak dan guru. Mohon mengirim link-link ke DataBase Kami di
bagian "Situs Bahan Pelajaran" atau "Situs Bahan
Pengajaran"
sumber : http://safimmam.blogspot.co.id
3-3 - Titanium Dog teeth for sale - TiDi Toys
BalasHapusFind the best titanium dog teeth online at the best nipple piercing jewelry titanium online prices at TitiD. Choose from a range titanium daith jewelry of different products for your bone games and titanium trim hair cutter build Rating: 5 · 토토커뮤니티 4 reviews · $9.99 ceramic vs titanium curling iron · In stock